Remember Winter, Mencintaimu adalah hal yang paling mudah
Dia memasukkan kedua tangannya yang putih pucat ke dalam kantong jaket. Kepalanya menengadah dengan
mata terpejam, merasakan butiran-butiran salju melayang jatuh menyentuh pelupuk matanya. Dingin. Namun, dirinya
sama sekali tak merasakannya. Ada sesuatu yang panas dan terbakar dalam tubuhnya. Didinginkan dengan salju
pun rasanya tak akan cukup.
Sebuah helaan napas keluar membentuk gumpalan asap tipis. Tentu saja ada yang terbakar. Dia tahu benar apa itu. Meski sayang, dia juga tak cukup jenius untuk menemukan formula yang bisa menghilangkan hal tersebut.
Belum ada ulasan untuk buku ini.