Budi Daya Belut Sawah Dan Rawa Di Kolam Intensif Dan Drum

Dalam satu dekade terakhir ini, belut sawah (Monopterus a/bus) dan belut rawa (Synbranchus bengalensis) masih tetap populer di masyarakat. Selain rasanya enak dan lezat, belut juga sangat digemari oleh banyak orang karena kandungan gizinya yang cukup tinggi.

Bila ditinjau dari segi nutrisi, belut memang sangat baik jika dikonsumsi sebagai lauk-pauk pelengkap makan pagi, siang, atau malam karena beJut mengandung zat-zat gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Selain sebagai lauk-pauk, belut juga dapat dijadikan makanan ringan (misalnya,"keripik belut atau belut goreng) yang sangat cocok untuk oleh-oleh. ·

Pengembangan belutsecara intensifdan komersial mempunyai prospek yang cukup cerah. Selain itu, peluang pemasaran belut sebagai oleh-oleh yang berupa keripik belut masih sangat besar, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri (ekspor).

Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya yang ingin beternak belut, penulis mencoba untuk membuat sebuah buku yang membahas mengenai hal tersebut secara lengkap dan praktis. Dalam buku Budi Daya Be/ut Sawah dan Rawa di Kolam Jntensif dan Drum ini, diuraikan daerah asal belut, kandungan gizi belut, bioekologi belut, budi daya belut, hama dan penyakit, panen dan pascapanen, serta dilengkapi pula dengan analisis usaha taninya. Semua uraian tersebut berdasarkan pengalaman penulis selama menjadi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan aneka literatur yang mendukung tulisan tersebut.