AjaibnyaTerapi Herbal Tumpas penyakit Jantung

Apa yang ada dalam pikiran kita ketika mendengar bahwa kita terdiagnosis penyakit jantung? Apakah kita akan merasa hidup kita menjadi hancur dan tidak memiliki harapan hidup lagi? Banyak orang yang beranggapan bahwa seseorang yang terkena penyakit jantung harus melakukan berbagai tindakan operasi untuk menyembuhkan atau paling tidak meringankan penyakit jantung yang dideritanya. Ada pula yang beranggapan bahwa ketika seseorang didiagnosis menderita penyakit jantung, orang tersebut tidak lagi dapat beraktivitas seperti sediakala. Penyakit jantung merupakan penyebab meningkatnya kematian tertinggi di dunia. Sudah banyak sekali orang yang meninggal mendadak karena penyakit jantung ini. Ada pemain sepak bola yang meninggal mendadak di lapangan karena serangan jantung, ada pula orang yang terkena serangan jantung ketika sedang mengendarai mobil, bermain golf, bahkan duduk menonton televisi pun bisa mengalami kematian mendadak tanpa ada gejala apapun. Penyakit jantung memang penyakit yang berbahaya. Untuk itu, kita harus tahu penyebab penyakit jantung, gejala awalnya, dan bagaimana kita melakukan terapi herbal untuk  mengobati atau paling tidak mengurangi penderitaan akibat penyakit jantung ini. Lima tahun yang lalu, ayah penulis juga pernah mengalami saat ketika dirinya didiagnosis menderita penyakit jantung. Saat itu, yang ada dalam pikiran kami adalah ayah tidak akan berumur panjang lagi karena penyempitan pembuluh darah pada jantung yang dialaminya ternyata sudah cukup parah dan harus segera dilakukan operasi, minimal operasi pemasangan ring. Tetapi, ayah bersikukuh tidak akan membiarkan tubuhnya di-“obok-obok” secenti pun di meja operasi. Sejak saat itu, obat dokter pun harus dikonsumsi agar ia tidak sering merasakan nyeri di dada atau sesak napas. Namun tanpa kita sadari, mengonsumsi obat dalam jangka waktu yang lama malah akan menimbulkan penyakit lain seperti hipertensi, gangguan ginjal akibat sekresi obat, bahkan diabetes. Hal ini akhirnya membuat kami mencari tahu berbagai pengobatan herbal dan melakukan terapi herbal sendiri di rumah. Hasilnya? Hingga hari ini, ayah masih hidup dengan sehat dan tetap beraktivitas seperti sediakala. Bahkan dari pemeriksaan terakhir, keadaan jantung ayah mulai membaik dengan berkurangnya area sumbatan pada pembuluh darah jantungnya. Di dalam buku ini, semoga pengalaman ayah dalam menggunakan berbagai terapi herbal dapat membantu memberikan inspirasi bagi para penderita jantung bahwa penyakit ini bukanlah akhir dari segalanya. Penyakit ini bisa diatasi, asalkan berkomitmen untuk menjalankan setiap terapi dengan sebaik-baiknya.