Mengenal Baby Blues dan Pencegahannya

Menjadi ibu adalah kodrat terindah bagi seorang wanita yang telah bersuami. Kehadiran sang buah hati pastilah ditunggu semenjak awal kedua pasangan membangun rumah tangga. Sebuah rumah akan terasa ramai dan menyenangkan dengan kehadiran anak-anak yang lucu. Semangat sang ayah untuk mencari nafkah semakin meningkat. Begitu pun semangat sang ibu dalam mengatur rumah tangganya, semakin bertambah dari hari ke hari.

Setiap wanita pastilah merasa bahagia dan bangga apabila berhasil hamil dan memiliki seorang bayi mungil. Kehadiran bayi merupakan sebuah tanda cinta sepasang suami istri dan sebagai tumpahan kasih sayang dalam sebuah keluarga. Terkadang, keinginan untuk memperoleh seorang anak sangatlah besar. Segala cara ditempuh oleh pasangan suami istri agar berhasil mendapatkan sang buah hati. Namun, semua tidaklah semudah yang dibayangkan. Kehamilan dan proses melahirkan bisa jadi justru membuat wanita menjadi galau.

Galau? Ya, terkadang wanita merasa resah, bingung, dan sangat bersedih setelah kelahiran bayinya. Baby blues, istilah tersebut bisa menjadi sebuah momok yang menakutkan bagi seorang wanita. Terutama bagi mereka yang baru saja berumah tangga dan menghadapi kelahiran putra pertama.

Lalu, apakah kita akan pasrah apabila mengalami hal tersebut? Diam-diam menangis, sulit mengungkapkan apa yang dirasakan, bingung tak tahu mesti berbuat apa. Tentu saja sebuah kondisi dilematis, bagi si bayi dan bagi si ibu sendiri.

Buku ini akan mengungkap tuntas tentang segala hal yang berkaitan dengan baby blues. Mengapa seorang wanita bisa terserang baby blues, padahal ada pula wanita yang justru nyaman dengan bayinya? Bagaimana cara mengantisipasi dan mengatasi perasaan yang mengganggu tersebut?

Semoga lembar demi lembar buku yang ditulis berdasarkan pengetahuan dan pengalaman pribadi ini dapat membantu para ibu. Hilanglah baby blues dan berganti menjadi happy baby for everyday.

Salam Sayang, (Afin Murtie)