Teknik Praktis Mengelola Air Kotor Menjadi Air Bersih
Air merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda pemenuhannya. Manusia membutuhkan air, terutama untuk minum. Ketersediaan air di dunia ini begitu melimpah ruah, namun yang dapat dikonsumsi oleh manusia untuk keperluan air minum sangatlah sedikit. Dari total jumlah air yang ada, hanya lima persen saja yang tersedia sebagai air minum, sedangkan sisanya adalah air laut. Namun di dunia, kecenderungan yang terjadi sekarang ini adalah berkurangnya ketersediaan air bersih itu dari hari ke hari. Semakin meningkatnya populasi, semakin besar pula kebutuhan akan air minum. Sehingga ketersediaan air bersih pun semakin berkurang. Jacques Diouf, Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) menyatakan saat ini penggunaan air di dunia naik dua kali lipat lebih besar dibandingkan dengan seabad silam. Peningkatan penggunaan air ternyata tidak berbanding lurus dengan ketersediaan air yang justru menurun. Akibatnya, terjadi kelangkaan air yang harus ditanggung oleh lebih dari 40 persen penduduk bumi. Kondisi ini akan semakin parah menjelang tahun 2025 nanti, karena 1,8 miliar orang akan tinggal di kawasan yang mengalami kelangkaan air secara pasti.
Kekurangan air telah berdampak negatif terhadap semua
sektor, termasuk kesehatan. Tanpa akses air minum yang higienis,
3.800 anak meninggal tiap hari oleh penyakit. Disamping
bertambahnya populasi manusia, kerusakan lingkungan merupakan
salah satu penyebab berkurangnya sumber air bersih. Abrasi pantai menyebabkan rembesan air laut ke daratan, yang pada akhirnya
akan mengontaminasi sumber air bersih yang ada di bawah
permukaan tanah. Pembuangan sampah yang sembarang di sungai
juga menyebabkan air sungai menjadi kotor dan tidak sehat untuk
digunakan.
Di Indonesia sendiri diperkirakan, 60 persen sungainya,
terutama di Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi, tercemar berbagai
limbah, mulai dari bahan organik hingga bakteri coliform dan
fecal coli penyebab diare. Menurut data Departemen Kesehatan
tahun 2002 terjadi 5.789 kasus diare yang menyebabkan 94 orang
meninggal. Jika dibiarkan terus menerus krisis air bersih di dunia
akan memberi dampak yang mengenaskan. Krisis air bersih akan
menigkatkan epidemi penyakit yang merenggut nyawa.
Karena itu semua, buku ini akan membahas bagaimana air
yang layak diminum. Lalu, seperti apa pencemaran air yang bisa
menyebabkan kematian. Dan, bagaimana cara sederhana untuk
membuat air menjadi layak diminum. Permasalahan air bersih
memang permasalahan yang sangat kompleks untuk saat ini. Solusi
yang dapat menyelesesaikan tentulah tidak bisa secara pragmatis.
Perlu keseriusan dari semua pihak untuk melakukan perbaikan
dalam hal air bersih. Namun, bukan berarti kita tidak bisa melakuka
apa-apa. Mulailah dari yang kecil dan sederhana, setidaknya
mengatasi di sekitar tempat kita tinggal.
Belum ada ulasan untuk buku ini.