Love Means A Lot...

Meilan dan Sulis menjadi akrab sejak duduk sebangku di kelas 1 SMA. Keduanya berasal dari ekonomi keluarga yang berbeda dan mempunyai kepribadian yang relatif berbeda. Tapi ada aspek kesamaan di antara mereka sehingga perbedaan yang ada tidak menghalangi mereka menjadi akrab.

Meilan yang tipenya cenderung blak-blakan dalam berbicara dan berperilaku menyatakan dengan terbuka dan seenaknya-khas gaya remaja - bahwa ia menyukai Taufik kakak Sulis. Dalam hal ini Meilan tidak bertepuk sebelah tangan. Dalam perjalanan waktu ternyata dua orang sahabat Taufik, Indra dan Edy juga menaruh hati kepada Meilan. Pada awalnya Sulis juga menaruh minat kepada kedua sahabat kakaknya ini. Bersama dengan Meilan sempat membuat "proses eliminasi" dan taruhan siapa mendapatkan siapa. Persaingan terbuka, demikian istilah mereka berdua.

Pada suatu malam minggu, ternyata secara implisit Sulis kehilangan minatnya terhadap Indra dan Eddy .gara-gara kehadiran Andrew. Sebaliknya Meilan justru menikmati perhatian yang diperolehnya dari Taufik, Indra, dan Eddy. Akankah ia memilih? Adakah Sulis bertepuk sebelah tangan dengan Andrew yang di mata kaum remaja tergolong "orang tua"?

Persahabatan antara Meilan dan Sulis nyaris retak gara-gara kejadian yang terjadi sebelum kehadiran mereka di dunia. Kejadian yang tak dapat terhindari tapi akan menjadi bagian dari kehidupan mereka di kemudian hari bahkan sampai akhir hayat. Tak ada yang menginginkan sejarah kehidupan yang tak mengenakkan. Seperti juga tak seorang pun yang dapat menghapus sejarah masa lalu. Friksi di antara keduanya menjadikan "Taufik" bagai pelanduk di antara gajah yang sedang berkelahi. Terjepit.

Namun, dukungan dan kasih sayang dalam keluarga nyatanya dapat membantu Sulis mengatasi kekagetan akan sejarah kehidupan keluarga. Meilan tetap menerimanya sebagai sahabat bahkan lebih. Adakah sifat keakraban yang ada diantara mereka berdua sama seperti semula? Bagaimana kans Taufik untuk meraih cintanya Meilan?