Kehamilan Sehat & Mengatur Jenis Kelamin Anak
Sudah sewajarnya setiap orang yang telah menikah menginginkan hadirnya si buah hati
dalam rumah tangganya, dengan berbagai alasan seperti untuk meneruskan keturunan,
supaya rumah tidak sepi atau supaya jika sudah tua nanti ada yang mengurus, dan
sebagainya. Setelah menikah, pasti sering timbul banyak pertanyaan dari teman-teman
atau orang-orang sekitar seperti, apakah sudah hamil?, kapan punya anak?, sekarang
anaknya sudah berapa? Anaknya sudah besar?, atau menanyakan anak sekolah di
mana?, dan seterusnya. Bagi pasangan yang telah memiliki anak tentu akan senang
dengan pertanyaan tersebut, namun akan menjadi beban atau hal yang sensitif bagi
mereka yang telah lama berkeluarga tanpa menunda kehamilan atau tidak melakukan
KB, namun belum juga dikaruniai anak.
Ada juga pasangan yang tidak hanya sekadar ingin punya anak, tetapi lebih dari itu
mereka ingin mendapatkan anak dengan jenis kelamin tertentu, apakah dalam urutannya
atau bahkan sangat terobsesi hanya ingin memiliki anak dengan satu jenis kelamin saja.
Bahkan ada pasangan yang merasa kurang puas ketika anaknya berjenis kelamin tidak
sesuai keinginannya sehingga terus mencoba untuk mendapatkannya. Keinginan ini
dapat membuat frustasi jika apa yang direncanakan tak kunjung menjadi nyata karena
tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Karena kemajuan zaman, dewasa ini banyak orang sudah tidak lagi mempermasalahkan
antara punya anak laki-laki atau perempuan. Namun karena tujuan tertentu, mungkin
seseorang ingin memiliki anak berjenis kelamin tertentu. Keinginan tersebut bisa saja
Sudah sewajarnya setiap orang yang telah menikah menginginkan hadirnya si buah hati
dalam rumah tangganya, dengan berbagai alasan seperti untuk meneruskan keturunan,
supaya rumah tidak sepi atau supaya jika sudah tua nanti ada yang mengurus, dan
sebagainya. Setelah menikah, pasti sering timbul banyak pertanyaan dari teman-teman
atau orang-orang sekitar seperti, apakah sudah hamil?, kapan punya anak?, sekarang
anaknya sudah berapa? Anaknya sudah besar?, atau menanyakan anak sekolah di
mana?, dan seterusnya. Bagi pasangan yang telah memiliki anak tentu akan senang
dengan pertanyaan tersebut, namun akan menjadi beban atau hal yang sensitif bagi
mereka yang telah lama berkeluarga tanpa menunda kehamilan atau tidak melakukan
KB, namun belum juga dikaruniai anak.
Ada juga pasangan yang tidak hanya sekadar ingin punya anak, tetapi lebih dari itu
mereka ingin mendapatkan anak dengan jenis kelamin tertentu, apakah dalam urutannya
atau bahkan sangat terobsesi hanya ingin memiliki anak dengan satu jenis kelamin saja.
Bahkan ada pasangan yang merasa kurang puas ketika anaknya berjenis kelamin tidak
sesuai keinginannya sehingga terus mencoba untuk mendapatkannya. Keinginan ini
dapat membuat frustasi jika apa yang direncanakan tak kunjung menjadi nyata karena
tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Karena kemajuan zaman, dewasa ini banyak orang sudah tidak lagi mempermasalahkan
antara punya anak laki-laki atau perempuan. Namun karena tujuan tertentu, mungkin
seseorang ingin memiliki anak berjenis kelamin tertentu. Keinginan tersebut bisa saja
Yang Maha Kuasa. Jika Dia berkehendak, semua usaha dan rencana manusia dapat
terlaksana. Sebagai manusia yang diberi akal dan pikiran oleh Tuhan, tentu tidak salah
untuk terus mencoba sehingga mendapatkan apa yang diinginkan hatinya, asalkan
dengan niat dan tujuan yang baik, mungkin Tuhan akan berkenan dan mengabulkannya.
Semoga keinginan dan impian Anda serta keluarga dapat tercapai.
Belum ada ulasan untuk buku ini.